Pages - Menu

4/30/2013

Sedikit Tentang Langit

Menarik, ketika melihat scene-scene awal film "Habibie dan Ainun". Dimana ketika itu, ibu Ainun yang masih berseragam putih abu-abu menjelaskan mengapa langit berwarna biru. Agak tidak jelas memang, karena diucapkan dengan tergesa-gesa atau mungkin saya tidak memperhatikan kata-katanya. Hehe.

Dari situ saya pun mulai tertarik, mengapa langit berwarna biru? Kenapa ga bening? Kali aja bisa keliatan, apa yang tak terlihat jauh disana. Berbicara sebuah daya lihat manusia, berbicara juga pengaruh dari sebuah cahaya. Bagaimana cahaya itulah yang sebenarnya membantu manusia dan mengenali manusia akan berbagai warna dan bentuk yang tersaji didunia ini.

Kita pernah belajar mengenai cahaya putih yang ditembakkan ke sebuah prisma, bukan? Hingga prisma itu menguraikan cahaya-cahaya menjadi lebih berwarna dan sedap dipandang. Kira-kira seperti itulah gambaran sederhananya mengapa langit dapat berwarna biru.


Matahari memancarkan cahaya melalui atmosfer, atmosfer inilah sebagai pengganti prisma. Ketika siang hari, jarak cahaya hingga mata kita tergolong pendek sehingga terciptalah warna biru tersebut. Namun saat sore hari, matahari tidak tepat diatas kita, namun berada serong. Sehingga jarak pandang kita tak seperti saat matahari siang, yang menyebabkan jarak ketebalan atmosfer sampai mata kita bertambah. Inilah yang dikenali oleh mata sebagai warna merah kekuningkuningan.

Simple sebenernya, setiap warna dipancarkan pada ketebalan prisma (atmosfer) yang berbeda. Panjang gelombang yang tinggi jika ditangkap oleh mata akan terlihat sebagai warna merah, orange, dan kuning. Sedangkan panjang gelombang yang rendah dikenali oleh mata sebagai warna biru, ungu, dan hijau, semua ini dipengaruhi juga oleh letak matahari tersebut. | "Oooooohhhhh gituuuuuuu"





Tidak ada komentar:

Posting Komentar