Pages - Menu

12/07/2013

Mencermati: Lirik Lagu Bintang Kecil


 

Sore itu sama seperti sore-sore lainnya, jempol cantik gue beradu dan bergesekan dengan layar smartphone  yang alakadarnya. Membuka aplikasi media sosial dengan indah tanpa ada mention  masuk maupun pesan langsung apalagi pesanan makan. Sepi intinya. Saat asyik turun-naik linimasa, ternyata ada yang menyolok perhatian gue, yaitu bahasan tentang lirik pada lagu anak-anak, lagu Bintang Kecil tepatnya.



Bintang kecil, di langit yang biru
 
Amat banyak, menghias angkasa
 
Aku ingin, terbang dan menari
 
jauh tinggi, ke tempat kau berada


Lagu ini sebenarnya adalah termasuk yang menjadi favorit gue dulu, bahkan hingga sekarang. Ketertarikan gue terhadap dunia yang berbau perbintangan nggak bisa dipungkiri, mulai dari bintang kecil, bintang jatuh, bintang sepakbola sampai yang teranyar itu Bintang, temen komplek.

Sekilas, memang tak ada yang salah. Lagu Bintang Kecil ini sangat menggugah bagi gue dulu serta sempat berpikir kalo gue nanti bisa pegang bintang entah bintang mana yang bisa gue pegang berdasarkan bintang-bintang yang gue sebutkan tadi. Lambat laun gue mulai paham kenapa Sudjiwotejo sedikit mempermasalahkan lirik dari lagu ini, ya memang karena adanya kesebrangan persepsi didalamnya dan mungkin sedikit menganggu bagi yang terganggu.

11/30/2013

BEBAS

Well..

I'm stuck.

Haha.



Setiap kali gue nulis pasti sering ngalamin yang namanya stagnan. Baik itu dalam nulis postingan di blog maupun nulis di berbagai media yang bisa gue tulis, semisal: meja, kursi, dinding, hingga bahkan gue pernah nulis di atas pasir! Betapa bodohnya gue, karena pasir pasti ketiup angin.

Nah, gue sempet searching for tentang tips-tips menulis yang dianggap penulisnya baik dan benar, juga tujuannya untuk mengurangi kebuntuan saat lo nulis. Satu yang terbaik yang gue pernah baca yaitu ini, tips menulis ala pelajar absurd

11/17/2013

Mencermati: Tulisan di Belakang Motor


Sebagai negara yang dikatakan sebagai negara berkembang--bahasa halusnya negara tertinggal--Indonesia masih sibuk berkutat dengan kemacetan, satu hal yang mungkin menjadi sebab utamanya adalah tingginya jumlah pengendara motor. Disamping itu, pasti selalu tersimpan banyak hikmah didalamnya. Termasuk saat macet, biasanya gue suka mencermati apa yang berada di bawah plat nomer tiap motor. Iya stiker-nya.

Mungkin udah banyak stiker-stiker motor yang pernah gue baca, dan mungkin karena saking banyaknya gue sendiri bisa meng-klasifikasi-kan jenisnya ke beberapa bagian. Let me!

11/06/2013

Memilih Menikmati

Genap lima bulan sudah menjalani hari sebagai murid SMA di tahun terakhir, terhitung sejak 6 hari yang lalu. Gak kerasa? Iyah. Ngerasa kalo waktu tiga tahun di SMA itu sangat sebentar adalah hal klasik yang sering dilontarkan. 

Aura gengsi dan kompetisi begitu sengat dirasa, begitu mudah di identifikasi. Rekayasa hasil hingga peng-agung-an atas nilai menjadi suatu yang lumrah. Kepekaan terhadap lingkungan sekitar semakin berkurang, rasa memiliki atas apa yang diusahakan bersama menjadi nihil. Bahkan terkesan menjadikan setiap harinya diburu waktu yang seolah tak pernah henti untuk menuntut.

Hingga mungkin, dalam beberapa bulan kedepan hal itulah yang nantinya bakal gue kenang. Berat memang, namun inilah fase dimana tiap individu berlomba-lomba meraih apa yang (mungkin) ia citakan. Meraih segala apa yang ia ambisikan. Memakan waktu demi jenjang berikutnya. Melawan rasa segan dalam hati, yang bisa jadi meronta untuk tidak ingin meninggalkan dengan cepat masa ini. Sampai waktunya tiba, saat dimana masa-masa jenuh seperti saat ini dirindukan. Enggan ditinggalkan.

10/20/2013

Tentang (Cara Masuk) BKUI14

PERHATIAN!
Tulisan ini didedikasikan bukan untuk ditiru. Terimakasih.
Oke, sebelumnya. Udah pada tau kan apa itu BKUI? Yap! Bedah Kampus Universitas Indonesia. Yang ngga lain tujuannya adalah mengenalkan lebih jauh kepada camaba -calon mahasiswa baru- baik itu jurusan maupun kampus UI nya sendiri.
Yang gue mau ceritain bukan tentang hasil seminar ataupun keliling kampusnya selama di BKUI ini, melainkan cara gue masuk ke BKUI!
***
Waktu menunjukkan pukul empat, sore. Gedung berkapasitas terbesar (untuk sebuah acara) di UI itu penuh sesak. Banyak pelajar hilir mudik gue temui di pelataran parkir, di area bazaar, di toilet, di musholla, juga tentunya didalam balairung.
Perasaan gue mungkin beda sama mereka. Perasaan gue mungkin ngga se-enjoy mereka yang dengan leluasa hilir mudik keluar-masuk area event ini. Karena satu hal yang membedakan gue dengan mereka adalah: Cap masuk.
Iyah, gue ngga punya tiket masuknya.
Bukan ngga punya sih sebenernya, tapi tiket gue udah dikasih ke orang lain yang membutuhkan. Betapa dermawan dan sombongnya gue.

10/07/2013

Politik? Substansi Dibalut Ribuan Intrik

Malam, Blogs!

Besok harusnya gue ulangan Pkn. Hari ini harusnya gue belajar. Malam ini harusnya gue ngga nge-blog. Oke, cukup.

Pekan kemarin, bangsa Indonesia dikejutkan dengan tertangkap tangan-nya. Oke, saya ulang. Tertangkap, tangan. Bapak hukum tertinggi di Negara ini. Saya ulang lagi, ya. Bapak pemegang hukum, tertinggi, di Negara ini. Iyah, Indonesia.

Dari dua premis tersebut mari kita kaji satu-persatu!

Lo ngerti artinya tertangkap tangan kan? Jelas, yang namanya tertangkap tangan, itu artinya bukan sekedar ketahuan. Bukan pula sekedar ke-gep. Bukan cuma kebongkar. Tapi lebih dari itu, ketahuan berikut barang buktinya. Ya jadi, jatuhnya bukan tertuduh lagi, ya udah otomatis jadi tersangka. Gilak!

9/21/2013

Banyak Belajar di Surakarta (1)

Tepat pukul 09.00 WIB datanglah bus berwarna kemerahan, bus yang sedari tadi ditunggu oleh banyak orang. Termasuk gue. Iyah, gue juga berebut naik itu bus. Nunggunya lama men, ya kali gue mesti nunggu bus berikutnya?

Oke, lanjut. Interiornya terlihat sederhana, hampir sama seperti bus AC pada umumnya. Satu hal yang gue telisik, ini kaya bus baru ya? Mungkin. Terawat. Rapih.

Dengan tiket seharga neneng jebred dua bungkus, gue melaju dari Semarang menuju Solo. Ya! Bismillah... Surakarta, I'm coming! :))

Sepanjang perjalanan, ngga ada yang spesial. Biasa aja. Sesekali menembus hutan, sesekali melihat jembatan bersungai, sesekali melihat pabrik-pabrik. Ya, sesekali aja.

Setibanya di Solo, gue disambut oleh rintikan hujan. Panik? Jelas. Gue ngga tau dan ngga ngerti sama ini kota. Gue baru pertama kali disini. Gue ngga tau siap-siapa disini. Gue disambut hujan. Gue dingin.

8/26/2013

Klise Selama 68 Tahun

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
Siapa yang mengatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa? Indonesia, jawabnya. Namun Negeri ini belum merdeka, belum. 68 tahun hanyalah bualan semata, rahasia umum.
Karena nyatanya, penjajahan atas apa yang bangsa ini miliki terus berlangsung. Bagaimana Negara yang disebut sebagai Negara agraris mengimpor kebutuhan-kebutuhan pokoknya? Bagaimana Negara dengan luas pantai terpanjang didunia ini juga mengimpor garam?
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."
  
Negeri ini berbahagia? Siapa yang berkata? Siapa yang dapat mempertanggung jawabkan pernyataan itu? Sejenak tengok, berapa prosentase angka harapan hidup Negeri ini? Berapa banyak yang bisa diharapkan hidup di Negara, ini?
Kata selamat dan sentosa hanya disampaikan kepada para elit politik, para investor asing, para pemegang kekuasaan. Sisanya? Entah.
Negeri ini justru belum tau apa itu merdeka, belum paham kata bersatu, timpang dengan kata adil dan jauh dari sebutan makmur.

8/04/2013

Masih Kudus: Menara, Masjid Serta Alun-alun

Oke, sekarang gue bakalan ngelanjutin tulisan ini yaitu tentang trip gue liburan kemarin.

Let' we start!

Setelah diisi dengan cukup sarapan serta menilik beberapa hal yang menurut gue agak aneh di kota ini, gue sejenak berpikir dan memutuskan untuk sedikit berkeliling kota Kudus. Iyah, sedikit. Catet.

Berbicara soal Kudus, hal-hal menyeruak mulai bermunculan di benak mulai dari menara, soto, alun-alun hingga GOR PB Djarum. Beberapa ikon kota Kudus yang gue tahu saat itu. Tanpa tau gue lagi dimana dan bagaimana cara menujunya. Bagus.

06.15 jam ditangan menunjukkan. Memulai semua ini dengan berjalan kaki adalah hal yang "mungkin" tepat, karena gue mikir masih pagi dan sekalian aja olahraga. Bermodalkan nanya dengan warga se-ketemu-nya dijalan, gue jalan yah. Tujuan pertamanya itu Menara Kudus. Bismillah.

Suasana kota saat itu (hari Ahad) agak lengang malah cenderung sepi. Suasananya tenang. Adem. Kerenlah pokoknya. Tata kota di Kudus ini rapih, bersih, tanpa cela. Di beberapa sudut, ada jalur yang memisahkan antara kendaraan roda dua dan roda empat. Jadi ga sembarangan dan ga ada yang salip-salipan. Meminimalisir kecelakaan pula.

Semakin ke pusat kota, jalanannya jadi semakin menyempit, bak labirin.Googling deh. Makannya gue bingung dan malah tambah bertanya ketika bertanya sama warga disana. Aneh. Kok yah ngga ketemu? GPS pun engga terlalu ngaruh. Malah bikin pusing gue. HA!

7/09/2013

Kudunya Kaya Kudus: Wedangan, Extention Mall Hingga Baca Koran

Terdampar di sebuah tempat bukan masalah, andai kita tahu dimana dan kapan kita terdamparnya. Beda halnya sama gue, gue terdampar di SPBU, pagi buta, tanpa gue tau gue ada di SPBU mana. Diulang, yah. Pagi-pagi, SPBU, kota mati, terdampar.

*terus hening*


Ya, pagi itu gue baru aja turun dari bis dan memutuskan untuk turun di sebuah SPBU di Kota Kudus. Wait..... Ku-dus? HAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!! Pertama kalinya gue hilang! Hilang dari hingar bingar kota, asap knalpot, suara bising, dan.....

*terus hening lagi*

--------------------------BATAS TULISAN NGACO------------------------------

Pagi, Kudus! Setelah selesai menunaikan sholat subuh, beburu gue langsung cari makan. Perut yang sedari tadi ngoceh, udah minta diisi. Nah, selang beberapa meter dari musholla (tempat gue sholat) tadi, ada sebuah warung angkringan gitu. Ang-kring-ngan. Angkringan.

Disini gue menemukan hal yang jarang gue temuin di Depok! Gimana engga, warung ini tuh isinya macem-macem. Mulai dari jualan kopi sampai nasi pecel! Lo bayangin aja, lo sarapan makan nasi pecel, terus minumnya kopi. Gimana, tuh? Gue sendiri engga ngerti, ya. Ditambah, kalo disini tuh mesennya rata-rata ga pake bahasa Indonesia dengan EYD yang seharusnya. Gimana gue bisa makaaaaaaaaan???? :((((((((((( TUHAAAAAAAAAAAAAAAAAN. Segini juga gue makan kan bayar.

6/18/2013

Would You Be My Travelmates?



Hola!!! :D Lama ga nge-blog nih ya. Terjebak nostalgia, eh. Terjebak oleh rutinitas yang selama hampir setengah tahun ini ga ada habisnya. Ummm. *mikir* *stag* .........

Rutinitas

Iyah, bicara rutinitas pasti ga lepas sama yang namanya sesuatu yang dilakukan berulang. Kadang suatu itu kita lakukan dengan tujuan jelas. Namun tak sedikit pula yang tak tahu tujuan apa yang kita kerjakan sehari-hari. Diulang yah, tidak tahu apa tujuan yang kita lakukan. TIDAK TAHU atau tidak MENGERTI?

Sering kali rutinitas itu dilakukan tanpa ada hasil. Contoh: Remedial fisika, setelah nilai rapot ada. For what? *ditabok Pak Ali* Banyak pula yang kemudian menjadikan sesuatu itu hanya menggugurkan kewajiban saja. Sekedar melakukan tanpa tahu. Hingga sampai pada titik dimana rutinitas itu menjadi suatu deadline yang tak kunjung habis. Oleh karena itu, bagaimana solusi agar keluar dari apa yang mengekang selama ini dan mencoba hidup dengan suasana baru serta pengalaman yang bakalan nambah tentuya.

Traveling. Opsi pertama dan mungkin satu-satunya terhadap permasalahan ketika kalian penat terhadap apa yang ada. Setiap orang pasti punya planning serta tempat yang akan dituju, terlebih untuk liburan ini. Begitupun gue. Pun gue udah ngerencanain ini dua bulan yang lalu, dan semoga terealisasikan. :"

5/19/2013

Mencermati: C5H8NNaO4

Lama nih gue ga nulis lagi. Sepiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiikkkkkkkkk~ Muahahaha!

Oke, kali ini gue mau ngebahas tentang: C5H8NNaO4
Wiiiih gile ye gue, berasa anak OSP Kimia yang akhir ini lagi giat-giatnya buat pelatihan. Ehm.
C5H8NNaO4 (Baca: Mecin) HAHAHAHAHA


Awalan Mecin
Jadi gini, lo semua pasti tau kan yang namanya mecin? Bahasa kerennya itu, Aj*i N*omo*to. Iya itu, biasa disebut juga MSG (Monosodium Glutamat). Nah, MSG ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia dari Jepang. Bernama, Kikunae Ikeda. Jadi si profesor ini, adalah penemu senyawa kimia rasa gurih (umami) pada tahun 1908.

Penanggungjawab atas rumus C5H8NNaO4

Nah, si profesor mengisolasi asam glutamat sebagai bahan rasa baru pada tahun 1908 dari ganggang laut dengan ekstraksi air dan kristalisasi, dan menamai rasa ini umami. Penemuan ini emang menjadi suatu fenomena sendiri hingga sekarang. Pun ketika gue lagi nulis tulisan ini, gue juga lagi merasakan manfaat dari penemuan si prof ini. *ngemutin mecin* Prof Kikunae juga dikenal sebagai pemilik hak paten atas penemuan ini, dan sebagai founder dari pabrikan mecin raksasa dunia, yaitu Ajinomoto. *tiba-tiba inget Jidat*

5/09/2013

Surga Itu Bernama Indonesia: Let's Backpacking!

"Surga itu bernama......Indonesia!" Itulah kiranya sekelebet tweet yang baru saja gue tulis di TL-@mahathr-haha promo dulu. Bukan tanpa sebab gue ngtweet kaya gitu karena memang, gue lagi kena virus cinta terhadap Indonesia! MERDEKA!!! Dalam konteks ini tentu berkacalah gue kepada banyaknya destinasi wisata yang Negeri ini tawarkan. OH.......

Travelling. Satu kata, berjuta pesona. Apalagi berbicara mengenai Indonesia. Rasa menggebu-gebu bak orang hamil yang ngebet sama sesuatu a.k.a ngidam. Haha! Indonesia! Gilak! Rasa ingin ber-backpacker ini gue dapatkan beberapa minggu ini nih. Faktor utamanya adalah karena gue sering blog walking ke berbagai blog yang bertemakan destinasi wisata di Indonesia (DI AKHIR AKAN GUE KASIH TAU BEBERAPA BLOG YANG WAJIB LO KUNJUNGIN!) Tuh! Betapa baik nya gue yaaa......

Harapan besar untuk liburan bulan Juli besok adalah rencana untuk ber-backpacker-an ke suatu wilayah (entah dimana dan entah bareng siapa, ehm). So, pasti satu hal yang bakalan gue cermati adalah masalah budget. Dimana hal initentulah yang menjadi bertimbangan kalian dan gue tentunya buat pergi ke suatu tempat. Jelas ini adalah kendala dan tantangan besar gue bagi seorang pelajar........hiks. Eits, untungnya sedikit banyak gue udah dapet ilmu nih dari blog walking gue yang bakalan sangat berguna bagi perjalanan backpacking gue nanti. Insyallah.

Lalu, kenapa mesti backpacking?

4/30/2013

Sedikit Tentang Langit

Menarik, ketika melihat scene-scene awal film "Habibie dan Ainun". Dimana ketika itu, ibu Ainun yang masih berseragam putih abu-abu menjelaskan mengapa langit berwarna biru. Agak tidak jelas memang, karena diucapkan dengan tergesa-gesa atau mungkin saya tidak memperhatikan kata-katanya. Hehe.

Dari situ saya pun mulai tertarik, mengapa langit berwarna biru? Kenapa ga bening? Kali aja bisa keliatan, apa yang tak terlihat jauh disana. Berbicara sebuah daya lihat manusia, berbicara juga pengaruh dari sebuah cahaya. Bagaimana cahaya itulah yang sebenarnya membantu manusia dan mengenali manusia akan berbagai warna dan bentuk yang tersaji didunia ini.

Kita pernah belajar mengenai cahaya putih yang ditembakkan ke sebuah prisma, bukan? Hingga prisma itu menguraikan cahaya-cahaya menjadi lebih berwarna dan sedap dipandang. Kira-kira seperti itulah gambaran sederhananya mengapa langit dapat berwarna biru.

1......2.....34!



<3 34Cakrawala

 Dua tahun tuh rasanya bentar, bentar bungat.
Mereka adalah salah satu generasi yang membanggakan.
Betapa kompak, solid, serta kokohnya bagaimana ukhuwah mereka.
Saya tahu ada beberapa konflik yang terlihat secara gamblang diantaranya, namun hanya sekejap. 
Mereka dapat mengantisipasi dan menyelesaikannya.
Mereka pencipta berbagai bahasa yang renyah ditelinga, dan ditiru oleh adik-adiknya. "Latah" memang. 
Ciri khas yang kental kaitannya dengan Indonesia.
Bagaikan pensil warna yang saling mengokohkan dan saling melengkapi, flawless. 
Salah satu sosok yang sangat tercerminkan pengaruhnya, berada diantaranya.
Mereka yang setahun kebelakang ini selalu menghiasi tangga samping musholla.
Yang aktif dalam menyelamatkan heritage sekolah ini. 
Hingga sampai pada titik dimana merekalah yang membuka cakrawala adik-adiknya.