Oke, sekarang gue bakalan ngelanjutin tulisan ini yaitu tentang trip gue liburan kemarin.
Let' we start!
Setelah diisi dengan cukup sarapan serta menilik beberapa hal yang menurut gue agak aneh di kota ini, gue sejenak berpikir dan memutuskan untuk sedikit berkeliling kota Kudus. Iyah, sedikit. Catet.
Berbicara soal Kudus, hal-hal menyeruak mulai bermunculan di benak mulai dari menara, soto, alun-alun hingga GOR PB Djarum. Beberapa ikon kota Kudus yang gue tahu saat itu. Tanpa tau gue lagi dimana dan bagaimana cara menujunya. Bagus.
06.15 jam ditangan menunjukkan. Memulai semua ini dengan berjalan kaki adalah hal yang "mungkin" tepat, karena gue mikir masih pagi dan sekalian aja olahraga. Bermodalkan nanya dengan warga se-ketemu-nya dijalan, gue jalan yah. Tujuan pertamanya itu Menara Kudus. Bismillah.
Suasana kota saat itu (hari Ahad) agak lengang malah cenderung sepi. Suasananya tenang. Adem. Kerenlah pokoknya. Tata kota di Kudus ini rapih, bersih, tanpa cela. Di beberapa sudut, ada jalur yang memisahkan antara kendaraan roda dua dan roda empat. Jadi ga sembarangan dan ga ada yang salip-salipan. Meminimalisir kecelakaan pula.
Semakin ke pusat kota, jalanannya jadi semakin menyempit, bak labirin.Googling deh. Makannya gue bingung dan malah tambah bertanya ketika bertanya sama warga disana. Aneh. Kok yah ngga ketemu? GPS pun engga terlalu ngaruh. Malah bikin pusing gue. HA!
Menara Kudus
Oke, pun kalian kayaknya gausah tau ya gimana caranya gue JALAN dari extention mall di Kudus (yang mungkin satu-satunya doang disana) sampe Menara Kudus. Jauh, men. Percayalah!
Nah, ketika sampai disana Menara Kudus-nya lagi di pugar. Gue ngga ngerti deh apanya yang rusak. Mungkin waktunya mau disamain sama WITA atau mungkin batere-nya abis. Ga lucu, yah. Oke.
Belakangan gue baru tau, ternyata ini tuh adalah Menara Masjid Kudus. Karena gue pikir, Menara Kudus yaudah menara doang. Engga ada embel-embelnya. Ya semacam kayak Big Ben di London. Landmark thok!
Interior dalam Masjid nya sangat sederhana, mungkin kayu jati didalamnyalah yang membuat gue agak terpesona. Ditambah dengan pintu gerbang didalam Masjid-nya. Gue ngga ngerti deh kenapa ada pintu itu. Pintu bak gapura tersebut juga terdapat diteras Masjid. Jumlahnya jadi ada dua.
Bahan gapuranya sih campuran semen, lem, sedimen sama bata merah *sotoy* ngaco! Engga-engga, instrumen bata merah kayaknya ada deh. Ada bata merah tau. Iya, bata merahnya ada kok. Cukup. Intinya sih, gapuranya kokoh banget.
Lanjut.
Jalan Selama Empat Jam
Setelah asyik berkunjung ke Menara Kudus, jam menunjukkan pukul 08.00. Oke mungkin gue memutuskan untuk mencari terminal dan balik ke Demak. Cari penginapan (baca: rumah sodara).
Hasil dari tanya sana-sini, mereka semua yang gue tanya merekomendasikan untuk naik angkot. Karena katanya jaraknya lumayan jauh. Engga, gue engga boleh terpengaruh. Selama masih bisa dijalani, yuk kita jalan!
Kota yang membuat hati tenang, kenapa tidak dinikmati? Hamparan toko-toko tutup dipinggir jalan hingga minimnya kendaraan yang berlalu-lalang membuat susana inilah yang gue kangenin dari Kudus.
Pun ketika gue lewat alun-alunya, sepi.
Iyah, alun-alunya mungkin tidak seperti Jogja ataupun Surakarta. Hanya seperti taman besar saja. Hanya ada hamparan rumput yang disisi lainnya ad mall. Mall itu ternyata adalah mall utama dari mall extention yang gue temui sebelumnya.
*gue masih jalan kaki, padahal sekarang udah jam 10*
Gilak! Dimana tuh terminal? Ga ketemu temuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu :(((((((((((((((((((((
Dimana sih, terminalnya? *ngomong sama batu* *frustasi*
Udah ngelewatin 6 perempatan dan ini mau yang ke tujuh. Masih engga nemu juga. HA! *belakangan gue sadar, mengeluh itu malah bikin makin capek*
*menuju perempatan ketujuh* Semangat!
Nah kan, bener. Disela kesulitan, pasti muncul kemudahan. Bener deh. Di perempatan ketujuh ini, gue ngeliat plang jalan (yang biasanya warna ijo) tulisannya arah ke kiri ke GOR PB Djarum. Aaaaaahhhhhhhhhhhhh ini yang sedari tadi gue cari, karena bahagia itu sederhana! :))
Bersambung...
Let' we start!
Setelah diisi dengan cukup sarapan serta menilik beberapa hal yang menurut gue agak aneh di kota ini, gue sejenak berpikir dan memutuskan untuk sedikit berkeliling kota Kudus. Iyah, sedikit. Catet.
Berbicara soal Kudus, hal-hal menyeruak mulai bermunculan di benak mulai dari menara, soto, alun-alun hingga GOR PB Djarum. Beberapa ikon kota Kudus yang gue tahu saat itu. Tanpa tau gue lagi dimana dan bagaimana cara menujunya. Bagus.
06.15 jam ditangan menunjukkan. Memulai semua ini dengan berjalan kaki adalah hal yang "mungkin" tepat, karena gue mikir masih pagi dan sekalian aja olahraga. Bermodalkan nanya dengan warga se-ketemu-nya dijalan, gue jalan yah. Tujuan pertamanya itu Menara Kudus. Bismillah.
Suasana kota saat itu (hari Ahad) agak lengang malah cenderung sepi. Suasananya tenang. Adem. Kerenlah pokoknya. Tata kota di Kudus ini rapih, bersih, tanpa cela. Di beberapa sudut, ada jalur yang memisahkan antara kendaraan roda dua dan roda empat. Jadi ga sembarangan dan ga ada yang salip-salipan. Meminimalisir kecelakaan pula.
Semakin ke pusat kota, jalanannya jadi semakin menyempit, bak labirin.Googling deh. Makannya gue bingung dan malah tambah bertanya ketika bertanya sama warga disana. Aneh. Kok yah ngga ketemu? GPS pun engga terlalu ngaruh. Malah bikin pusing gue. HA!
Menara Kudus
Oke, pun kalian kayaknya gausah tau ya gimana caranya gue JALAN dari extention mall di Kudus (yang mungkin satu-satunya doang disana) sampe Menara Kudus. Jauh, men. Percayalah!
Menara Masjid |
Nah, ketika sampai disana Menara Kudus-nya lagi di pugar. Gue ngga ngerti deh apanya yang rusak. Mungkin waktunya mau disamain sama WITA atau mungkin batere-nya abis. Ga lucu, yah. Oke.
Belakangan gue baru tau, ternyata ini tuh adalah Menara Masjid Kudus. Karena gue pikir, Menara Kudus yaudah menara doang. Engga ada embel-embelnya. Ya semacam kayak Big Ben di London. Landmark thok!
Gapura dalam Masjid |
Interior dalam Masjid nya sangat sederhana, mungkin kayu jati didalamnyalah yang membuat gue agak terpesona. Ditambah dengan pintu gerbang didalam Masjid-nya. Gue ngga ngerti deh kenapa ada pintu itu. Pintu bak gapura tersebut juga terdapat diteras Masjid. Jumlahnya jadi ada dua.
Bahan gapuranya sih campuran semen, lem, sedimen sama bata merah *sotoy* ngaco! Engga-engga, instrumen bata merah kayaknya ada deh. Ada bata merah tau. Iya, bata merahnya ada kok. Cukup. Intinya sih, gapuranya kokoh banget.
Lanjut.
Jalan Selama Empat Jam
Setelah asyik berkunjung ke Menara Kudus, jam menunjukkan pukul 08.00. Oke mungkin gue memutuskan untuk mencari terminal dan balik ke Demak. Cari penginapan (baca: rumah sodara).
Hasil dari tanya sana-sini, mereka semua yang gue tanya merekomendasikan untuk naik angkot. Karena katanya jaraknya lumayan jauh. Engga, gue engga boleh terpengaruh. Selama masih bisa dijalani, yuk kita jalan!
Kota yang membuat hati tenang, kenapa tidak dinikmati? Hamparan toko-toko tutup dipinggir jalan hingga minimnya kendaraan yang berlalu-lalang membuat susana inilah yang gue kangenin dari Kudus.
Pun ketika gue lewat alun-alunya, sepi.
Alun-alun Kota Kudus |
Iyah, alun-alunya mungkin tidak seperti Jogja ataupun Surakarta. Hanya seperti taman besar saja. Hanya ada hamparan rumput yang disisi lainnya ad mall. Mall itu ternyata adalah mall utama dari mall extention yang gue temui sebelumnya.
*gue masih jalan kaki, padahal sekarang udah jam 10*
Gilak! Dimana tuh terminal? Ga ketemu temuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu :(((((((((((((((((((((
Dimana sih, terminalnya? *ngomong sama batu* *frustasi*
Udah ngelewatin 6 perempatan dan ini mau yang ke tujuh. Masih engga nemu juga. HA! *belakangan gue sadar, mengeluh itu malah bikin makin capek*
*menuju perempatan ketujuh* Semangat!
Nah kan, bener. Disela kesulitan, pasti muncul kemudahan. Bener deh. Di perempatan ketujuh ini, gue ngeliat plang jalan (yang biasanya warna ijo) tulisannya arah ke kiri ke GOR PB Djarum. Aaaaaahhhhhhhhhhhhh ini yang sedari tadi gue cari, karena bahagia itu sederhana! :))
"Karena bahagia itu sederhana, sebenarnya."
Bersambung...
sumpah bang pau, lo travelling sendirian ke kudus?:O
BalasHapus