Pages - Menu

10/20/2013

Tentang (Cara Masuk) BKUI14

PERHATIAN!
Tulisan ini didedikasikan bukan untuk ditiru. Terimakasih.
Oke, sebelumnya. Udah pada tau kan apa itu BKUI? Yap! Bedah Kampus Universitas Indonesia. Yang ngga lain tujuannya adalah mengenalkan lebih jauh kepada camaba -calon mahasiswa baru- baik itu jurusan maupun kampus UI nya sendiri.
Yang gue mau ceritain bukan tentang hasil seminar ataupun keliling kampusnya selama di BKUI ini, melainkan cara gue masuk ke BKUI!
***
Waktu menunjukkan pukul empat, sore. Gedung berkapasitas terbesar (untuk sebuah acara) di UI itu penuh sesak. Banyak pelajar hilir mudik gue temui di pelataran parkir, di area bazaar, di toilet, di musholla, juga tentunya didalam balairung.
Perasaan gue mungkin beda sama mereka. Perasaan gue mungkin ngga se-enjoy mereka yang dengan leluasa hilir mudik keluar-masuk area event ini. Karena satu hal yang membedakan gue dengan mereka adalah: Cap masuk.
Iyah, gue ngga punya tiket masuknya.
Bukan ngga punya sih sebenernya, tapi tiket gue udah dikasih ke orang lain yang membutuhkan. Betapa dermawan dan sombongnya gue.

Gagal Itu Wajar
Gue memutar otak dan mencari celah agar bisa masuk kesana. Kedalam gedung tepatnya. Gue memulai dengan mengelilingi gedung, tujuannya agar tau gimana kondisinya. Mencoba mempelajari. Gue berdua temen, Fathin namanya. Sama, dia juga ga punya tiket.
Percobaan pertama:
Kata Fathin, kita harus nyari minyak kayu putih. Kenapa? Kata dia, capnya bisa berpindah tangan dengan cara mengoleskan kayu putih. Intinya sih, menduplikasi capnya. Gue ga percaya. Tapi kita mulai nyari anak-anak satu sekolah dan mencoba nanya apakah mereka bawa minyak kayu putih atau ngga. Dan bisa ditebak dong? Siapa yang ikut acara gituan bawa minyak kayu putih coba? Oke. Our first trial, failed.
Percobaan kedua:
Agak sedikit nekat, kita coba lewat main gate-nya. Perasaan gue ngeliat panitia berbaju kuning aja udah deg-deg-an. Dan memang, ketika masuk pasti dicek cap ditangannya. Oke, gagal lagi.
Percobaan ketiga:
Fathin punya ide lagi. Kita lewat pintu keluar tapi dengan berjalan mundur. Oke. Gagal.
Tuhan Tidak Tidur
Hampir putus asa, tapi gue punya motivasi dan yakin banget kalo gue bisa masuk kedalam sana. Iyah, gue pasti bisa!
Keliling lagi lah kita, mencari celah, mencari ruang, mencari kesempatan.
Nah, ini dia! Disamping sebuah stand aplikasi mobile mesengger ternyata ada toilet. Gotcha! Bukan gue mau pipis ataupun cuci tangan. Karena yang bikin gue bersyukur adalah disebelahnya ada tangga. Tangga ini langsung terhubung dengan stand jurusan serta pintu keluar meski masih dibatasi tembok setinggi pinggang. Tapi gue udah sampai di area photobooth-nya (foto dengan KTM gitu deh). Ya! Selangkah lagi! Getting closer!
Tapi disini, gue cuma bisa liat orang-orang nempelin kertas harapan, liatin orang-orang yang lagi asyik di stand jurusan, dan liatin panitia yang hilir-mudik menjaga ketat setiap jengkal acaranya. Intinya, hopeless-lah.
Tuhan-pun Punya Cara-Nya Sendiri
Setengah jam berlalu, gue dan Fathin masih memutar otak bagaimana bisa masuk kesana. Tujuan gue sih cuma satu, pengen nanya-nanya jurusan Ilmu Politik. Udah itu aja. Pun Fathin, dia mau nanya ke Fasilkom. Namun, ada gairah tersendiri saat ide brilian mulai menyeruak. Sebuah pertanyaan besar, "Apakah bisa masuk kedalam gedung sebuah acara yang dijaga oleh panitia dengan notabene-nya anak-anak UI tanpa tiket?" Big challenge.
Mungkin ini menjadi kepuasaan tersendiri. Tapi gue tau belakangan, inilah yang disebut passion. Kita ngga tau bagaimana akhirnya, karena yang kita tahu kita melakukannya dengan senang dan penuh semangat hingga hal yang (mungkin) mustahilpun bisa dijalani.
Hingga akhirnya, hal itu bisa diwujudkan!
Gue dan Fathin, di dalam Balairung.



Pose favorit, menunjukkan tangan tak bercap!
Bukan bermaksud untuk memamerkan bahwa (mungkin) kita lebih cerdik ketimbang kakak-kakak panitia.*ini sih sombong* Karena lebih dari itu, selalu lebih dari itu.
Mungkin seperti ini nantinya hidup. Selalu ada tantangan mustahil yang menghadang. Pilihannya adalah apakah kita mau menghadapinya atau tidak. Menyikapinya seperti apa. Menjalaninya dengan penuh rasa serta semangat atau tidak.
 What's your passion? Just follow it!
***
Hingga masing-masing dari kami bisa mewujudkan hal kecil yang memang kami inginkan saat tiba disana, mengunjungi stand Ilmu Politik dan Ilmu Komputer. Serta berfoto dengan gaya favorit, hanya sesederhana itu. :))
What a day!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar