Sore itu sama seperti sore-sore lainnya, jempol cantik gue beradu dan bergesekan dengan layar smartphone yang alakadarnya. Membuka aplikasi media sosial dengan indah tanpa ada mention masuk
maupun pesan langsung apalagi pesanan makan. Sepi intinya. Saat asyik
turun-naik linimasa, ternyata ada yang menyolok perhatian gue, yaitu
bahasan tentang lirik pada lagu anak-anak, lagu Bintang Kecil tepatnya.
Bintang kecil, di langit yang biru
Amat banyak, menghias angkasa
Aku ingin, terbang dan menari
jauh tinggi, ke tempat kau berada
Lagu ini sebenarnya adalah termasuk yang menjadi favorit gue dulu, bahkan hingga sekarang. Ketertarikan gue terhadap dunia yang berbau perbintangan nggak bisa dipungkiri, mulai dari bintang kecil, bintang jatuh, bintang sepakbola sampai yang teranyar itu Bintang, temen komplek.
Sekilas, memang tak ada yang salah. Lagu Bintang Kecil ini sangat menggugah bagi gue dulu serta sempat berpikir kalo gue nanti bisa pegang bintang entah bintang mana yang bisa gue pegang berdasarkan bintang-bintang yang gue sebutkan tadi. Lambat laun gue mulai paham kenapa Sudjiwotejo sedikit mempermasalahkan lirik dari lagu ini, ya memang karena adanya kesebrangan persepsi didalamnya dan mungkin sedikit menganggu bagi yang terganggu.
Sekilas, memang tak ada yang salah. Lagu Bintang Kecil ini sangat menggugah bagi gue dulu serta sempat berpikir kalo gue nanti bisa pegang bintang entah bintang mana yang bisa gue pegang berdasarkan bintang-bintang yang gue sebutkan tadi. Lambat laun gue mulai paham kenapa Sudjiwotejo sedikit mempermasalahkan lirik dari lagu ini, ya memang karena adanya kesebrangan persepsi didalamnya dan mungkin sedikit menganggu bagi yang terganggu.